OPERASI
BILANGAN BULAT (2)
OPERASI
PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PADA BILANGAN BULAT
dan SIFAT-SIFAT
OPERASINYA
Coba
bayangkan kalian berjalan dua langkah ke samping kiri, kemudian empat langkah
ke samping kanan. Apakah kamu tahu di mana posisimu saat itu?
Kemudian, bayangkan kalau kalian
turun tangga ke anak tangga keempat. Kemudian naik sebanyak enam anak tangga.
Di mana posisimu sekarang?
Ini bisa kita pahami dengan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat.
1.
OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
Ada dua hal
penting yang harus kita ingat dalam operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat,
yaitu:
Penjumlahan yang bertemu tanda negatif adalah pengurangan.
Contoh:
3 + (-1) = 2
3 + (-2) = 1
Pengurangan yang bertemu tanda negatif adalah penjumlahan.
3 – (-1) = 4
3 – (-2) – 5
Contoh Soal Operasi Bilangan Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Bulat
Seekor ikan hiu
berada 200 meter di bawah permukaan laut, puncak sebuah bukit berada 800 meter
dari permukaan laut. Jika pesawat terbang berada dua kilometer dari atas bukit,
berapa kilometer selisih jarak antara ikan hiu dan pesawat?
Artinya, diketahui bahwa:
Ikan hiu = - 200 meter
Bukit = 800 meter
Pesawat = 2 km
Penyelesaiannya, kita cari
lebih dulu posisi pesawat dari permukaan air laut,
Pesawat = 800 m + 2 km
= 800 m + 2000 m = 2800 m
Yang ditanyakan adalah
selisih pesawat dan ikan hiu, maka,
= 2800 m – (-200m)
= 2800 m + 200 m = 3000 m = 3
km
Agar lebih jelas, kalian bisa menyaksikan vidio berikut ini :
Pada penjumlahan bilangan bulat kita akan
mengenal 5 sifat diantaranya;
1.
Sifat Tertutup,
2.
Sifat Komutatif
(Pertukaran),
3.
Mempunyai Unsur
Identitas
4.
Sifat Asosiatif
(Pengelompokan)
5.
Mempunyai invers
Berikut ini uraiannya….
1.
Sifat Tertutup
Sifat tertutup
maksudnya, untuk setiap penjumlahan bilangan bulat akan selalu dihasilkan
bilangan bulat pula. Hal tersebut dapat dituliskan bahwa
“untuk setiap bilangan bulat a dan b, berlaku
ketentuan a + b = c, dengan c merupakan bilangan bulat”.
Untuk lebih jelasnya mengenai
sifat tertutup bilangan bulat, sobat bisa menyimak contoh soal berikut ini;
Contoh soal…
a. –9 + 12 = 3
di mana kita ketahui bahwa –9 dan 12 merupakan bilangan bulat dan 3 juga merupakan
bilangan bulat.
b. 16 + (–5) = 11
Kita ketahui bahwa bilangan 16 dan –5 merupakan bilangan bulat dan bilangan 11
juga merupakan bilangan bulat.
2. Sifat
Komutatif (Pertukaran)
Suatu penjumlahan bilangan
bulat akan menghasilkan nilai yang sama meskipun kedua bilangan tersebut di
tukarkan tempatnya. Sehingga dapat dituliskan
“Untuk Setiap bilangan bulat
a dan b, akan selalu berlaku ketentuan a + b = b + a”.
Untuk lebih jelasnya mengenai
sifat Sifat Komutatif (Pertukaran) bilangan bulat, kita bisa menyimak contoh
soal berikut ini;
Contoh Soal..
a. 4 + 6 = 10 dan 6 + 4 = 10
b. -7 + 16 = 9 dan 16 + (-7) =
9
c. 8 + (-4) = 4 dan -4 +
8 = 4
d. (-11) + (-20) = -31 dan
(-20) + (-11) = -31
3. Mempunyai Unsur Identitas
Bilangan 0 ( nol ) pada
penjumlahan merupakan unsur identitas, Artinya untuk setiap bilangan bulat
berapapun nilainya jika di jumlahkan dengan 0 (nol) akan menghasilkan
bilangan itu sendiri. Sehingga dapat dituliskan
“Untuk Sembarang bilangan bulat a, akan selalu
berlaku ketentuan a + 0 = 0 + a = a.
Untuk lebih jelasnya mengenai
Unsur Identitas bilangan bulat, kita bisa menyimak contoh soal berikut ini;
Contoh soal…
a. 35 + 0 = 35 dan 0 + 35 = 35
b. -49 + 0 = 35 dan 0 + (-49) =
-49
4. Sifat Asosiatif ( Pengelompokan )
Pada Sifat ini dinyatakan
” Untuk Setiap bilangan bulat baik a, b,
maupun c akan selalu berlaku ketentuan
(a + b) + c = a + (b + c)”.
Untuk lebih jelasnya mengenai
Sifat Asosiatif ( Pengelompokan ) bilangan bulat, kita bisa menyimak contoh
soal berikut ini;
Contoh Soal
a. ( 5 + 7 ) + 6 = 18 sama
nilainya dengan, 5 + ( 7 + 6 ) = 18
b. ( -8 + (-12) )+ 33 = 13 sama
nilainya dengan, -8 + ( -12 + 33) = 13
5. Memiliki Invers
Invers suatu bilangan yaitu lawan
dari bilangan itu sendiri. suatu bilangan dikatakan memiliki invers
jumlah, apabila bilangan tersebut dengan lawannya ( inversnya ) termasuk unsur
identitas yaitu 0 (nol). Invers dari bilangan a yaitu -a, dan sebaliknya
invers dari -a yaitu a. Dengan kata lain untuk semua bilangan selain 0 pasti
memiliki invers, sehingga berlaku ketentuan a + (–a) = (–a) + a = 0.
Untuk lebih jelasnya mengenai
Invers bilangan bulat, kita bisa menyimak contoh soal berikut ini;
a. 34 + (-34) = 0 dan
sebaliknya -34 + 34 = 0
b. -27 + 27 = 0 dan sebaliknya
27 + (-27) = 0
Demikian Sedikit pembahasan
tentang “Sifat – Sifat Penjumlahan Pada Bilangan Bulat” yang dapat kami
sampaikan, semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi…